Korelasi antara Pendidikan, Ilmu Agama dan Pernikahan

“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim). Seperti halnya pernikahan yang tujuan akhirnya adalah surge, maka pendidikan dan pernikahan adalah dua aspek penting dalam kehidupan manusia yang saling mempengaruhi. Artikel ini akan membahas bagaimana tingkat pendidikan seseorang dapat mempengaruhi keputusan pernikahan mereka, serta bagaimana pernikahan dapat mempengaruhi pendidikan seseorang. Korelasi antara pendidikan dan pernikahan memiliki implikasi yang signifikan bagi individu dan masyarakat.

Pengaruh Pendidikan terhadap Keputusan Pernikahan

1. Usia Pernikahan

Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin lambat mereka cenderung menikah. Individu yang mengenyam pendidikan tinggi seringkali menunda pernikahan mereka hingga mereka menyelesaikan studi dan mencapai kestabilan karier. Hal ini berbeda dengan mereka yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah, yang cenderung menikah pada usia yang lebih muda.

2. Kualitas Pernikahan

Tingkat pendidikan yang lebih tinggi sering kali dikaitkan dengan kualitas pernikahan yang lebih baik. Individu yang berpendidikan cenderung memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik, lebih mampu menangani konflik, dan memiliki harapan yang lebih realistis tentang pernikahan. Ini dapat mengurangi risiko perceraian dan meningkatkan kepuasan pernikahan.

3. Pilihan Pasangan

Pendidikan juga mempengaruhi pemilihan pasangan. Orang yang berpendidikan tinggi cenderung memilih pasangan dengan tingkat pendidikan yang setara atau lebih tinggi. Kesamaan dalam tingkat pendidikan dapat meningkatkan keserasian pasangan dan mempengaruhi dinamika hubungan mereka. Karena kesamaan tingkat pendidikan menjadikan komunikasi yang setara diantara pasangan.

Ini juga yang disarankan oleh agama untuk memilih seseorang yang sekufu, terutama dalam agama. Untuk menemukan yang sekufu bukan justru pasrah menerima seadanya, namun harus menaikkan kualitas diri dalam agama agar nantinya menarik pasangan yang sekufu pula secara agama untuk kehidupan berumahtangga yang lebih “aman”.

Pengaruh Pernikahan terhadap Pendidikan

1. Penghentian Pendidikan

Pernikahan, terutama pada usia muda, sering kali menyebabkan penghentian pendidikan, terutama bagi perempuan. Tanggung jawab rumah tangga dan kehamilan seringkali menghalangi mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kehidupan setelah melahirkan akan berfokus pada perkembangan anak, sedangkan ibu yang tidak cukup belajar akan kesulitan untuk menemukan kesempatan memperoleh ilmu baru tanpa usaha yang kuat.

2. Kesempatan Pendidikan bagi Anak

Tingkat pendidikan orang tua, terutama ibu, memiliki pengaruh besar terhadap pendidikan dan jiwa religious anak-anak mereka. Orang tua yang berpendidikan dan mencontohkan amalan sholih setiap harinya cenderung lebih mementingkan pendidikan anak-anak mereka, mampu memberikan dukungan akademis yang lebih baik dan mudah dicontoh anak dalam alam bawah sadarnya untuk melakukan kewajibannya sebagai umat beragama.

3. Dukungan Pasangan

Pernikahan juga dapat memberikan dukungan yang signifikan dalam pendidikan dan sisi spiritual. Pasangan yang mendukung pendidikan satu sama lain dapat membantu dalam mencapai tujuan akademis dan karier. Serta sisi religius yang menjadikan hidup berumahtangga lebih tentram karena mengembalikan semua permasalahan pada solusi agama yaitu lewat Al Quran dan Hadist.

Implikasi Sosial dan Ekonomi

1. Kesejahteraan Ekonomi

Tingkat pendidikan yang lebih tinggi seringkali dikaitkan dengan pendapatan yang lebih tinggi. Pernikahan antara individu berpendidikan tinggi dapat menghasilkan rumah tangga dengan kesejahteraan ekonomi yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat memberikan lingkungan yang lebih mendukung bagi pendidikan anak-anak.

Kesejahteraan ekonomi menjadikan anak-anak sehat, gizi terpenuhi, berkurangnya masalah kesehatan seperti stunting dan kekurangan gizi. Sehingga dalam kehidupan selanjutnya anak-anak lebih siap dalam menerima ilmu yang dipaparkan kepada mereka.

2. Pembangunan Masyarakat

Masyarakat dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki tingkat kesehatan, kesejahteraan, dan stabilitas sosial yang lebih baik. Kemampuan berfikir logis pada tiap keluarga akan menjadikan masyarakat yang lebih mudah memahami perbedaan, serta pendidikan agama yang tinggi menjadikan adab bermasyarakat lebih baik.

Dengan demikian, meningkatkan akses pendidikan dapat memiliki dampak positif yang luas, termasuk pada institusi pernikahan yang menghitung segala halnya secara logis dan terhindar dari hal-hal yang berbau mitos.

Upaya Meningkatkan Hubungan Positif antara Pendidikan dan Pernikahan

1. Kebijakan Pendidikan

Pemerintah perlu memperluas akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, termasuk perempuan dan kelompok yang rentan. Program beasiswa, bantuan pendidikan, dan kampanye kesadaran tentang pentingnya pendidikan dapat membantu mencapai tujuan ini.

2. Pemberdayaan Perempuan

Memberikan pelatihan keterampilan dan pendidikan kepada perempuan dapat membantu mereka menjadi lebih mandiri dan membuat keputusan yang lebih baik mengenai pernikahan dan kehidupan mereka. Keterampilan ini akan lebih efektif diberikan sebelum perempuan memasuki dunia pernikahan, alasannya tentu tanggung jawab dan prioritas yang berbeda untuk perempuan ketika menikah dan memiliki anak.

3. Dukungan Keluarga dan Komunitas

Keluarga dan komunitas perlu memberikan dukungan yang lebih besar terhadap pendidikan anggota mereka. Ini termasuk mendukung perempuan untuk melanjutkan pendidikan mereka meskipun telah menikah atau memiliki anak. Dukungan ini pun harus disertai dengan pemahaman wajib kodrat perempuan sebagai ibu juga istri, sehingga pendidikan bukan justru menjadikannya jumawa dan melupakan kodratnya sebagai perempuan.

Pendidikan dan pernikahan memiliki hubungan yang kompleks dan saling mempengaruhi. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi dapat menunda usia pernikahan, meningkatkan kualitas pernikahan, dan mempengaruhi pemilihan pasangan. Sebaliknya, pernikahan dapat mempengaruhi pendidikan, baik secara positif maupun negatif. Upaya untuk meningkatkan akses pendidikan dan memberdayakan individu, terutama perempuan, dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pernikahan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Scroll to Top