
Walimah adalah acara atau perayaan yang diselenggarakan setelah pernikahan sebagai bentuk rasa syukur dan kebahagiaan atas ikatan pernikahan yang telah terjalin. Dalam Islam, walimah tidak hanya sekedar acara seremonial, tetapi juga merupakan momen penting yang mengandung nilai ibadah dan keberkahan. Oleh karena itu, walimah dalam Islam harus diselenggarakan dengan mengikuti panduan syariat, menekankan pada kesederhanaan, dan lebih mengutamakan keberkahan dibandingkan kemewahan yang tidak ada manfaatnya.
Artikel ini akan membahas bagaimana etika walimah dalam Islam, panduan penyelenggaraannya yang sesuai dengan syariat, dan mengapa kesederhanaan menjadi lebih utama daripada kemewahan dalam acara pernikahan menurut ajaran Islam seperti berikut:
1. Tujuan Walimah: Sebagai Bentuk Rasa Syukur dan Kebahagiaan
Dalam Islam, walimah adalah sunnah yang dianjurkan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat pernikahan. Rasulullah SAW bersabda:
“Jika seseorang di antara kalian menikah, maka hendaklah ia mengadakan walimah, walaupun hanya dengan seekor kambing.” (HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa walimah tidak harus megah atau mahal, cukup dengan sesuatu yang sederhana dan bermanfaat. Tujuan utama walimah adalah untuk berbagi kebahagiaan dengan keluarga, kerabat, dan teman-teman, serta mendoakan pasangan yang baru menikah agar diberi keberkahan dalam pernikahannya.
2. Prinsip Kesederhanaan dalam Walimah
Rasulullah SAW memberikan teladan yang sangat jelas mengenai kesederhanaan dalam penyelenggaraan walimah. Dalam kehidupan beliau, walimah yang diadakan tidak pernah bersifat berlebihan. Bahkan, ketika Rasulullah SAW menikah dengan Siti Aisyah RA, walimah yang beliau adakan sangat sederhana. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW berkata:
“Seutama-utama walimah adalah yang paling sederhana.” (HR. Bukhari)
Islam mengajarkan agar kita menghindari pemborosan dan kemewahan yang tidak memberikan manfaat, karena segala sesuatu yang berlebihan bisa menjadi sumber dosa. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya orang-orang yang memboroskan itu adalah saudara-saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra: 27)
Walimah yang sederhana tidak mengurangi nilai kebahagiaan, bahkan akan lebih bernilai karena tidak melibatkan pemborosan. Dalam hal ini, keberkahan dari acara tersebut akan lebih terasa jika diselenggarakan dengan niat yang tulus, tanpa membebani keuangan atau orang lain.
3. Panduan Menyelenggarakan Walimah Sesuai Syariat
Meskipun walimah adalah sunnah yang dianjurkan, ada beberapa etika dan panduan dalam Islam yang harus dipatuhi agar acara tersebut sesuai dengan syariat:
a. Mengundang Orang-Orang yang Taat dan Beriman
Walimah adalah momen untuk bersyukur dan mempererat hubungan silaturahmi. Namun, Islam mengajarkan agar kita mengundang orang-orang yang membawa keberkahan, seperti keluarga, teman dekat, dan orang-orang yang taat kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa mengundang kalian, maka jawab undangannya.” (HR. Bukhari)
b. Menghindari Perbuatan Maksiat
Walimah yang diselenggarakan dalam Islam harus bebas dari hal-hal yang dilarang, seperti musik atau hiburan yang tidak sesuai dengan syariat, minuman keras, atau tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Semua yang ada dalam acara walimah harus mencerminkan kesopanan dan kebersihan dari segala bentuk kemaksiatan.
c. Menyediakan Makanan yang Halal dan Berkualitas
Makanan adalah bagian penting dalam walimah, dan Islam menekankan pentingnya makanan yang halal dan baik. Tidak perlu menyediakan hidangan yang berlebihan, tetapi yang utama adalah kualitas dan kebersihan makanan tersebut. Rasulullah SAW bersabda:
“Makanan yang paling baik adalah makanan yang sederhana namun cukup untuk semua yang hadir.”
d. Mengutamakan Berbagi dengan Sesama
Dalam menyelenggarakan walimah, dianjurkan untuk mengundang siapa saja yang membutuhkan, seperti fakir miskin, tetangga, atau orang yang jauh. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk berbagi kebahagiaan dan keberkahan kepada orang lain. Memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan di acara walimah akan mendatangkan pahala yang besar.
4. Keberkahan dalam Walimah: Lebih Utama dari Kemewahan
Islam mengajarkan bahwa keberkahan jauh lebih penting daripada kemewahan. Walimah yang sederhana, jika dilakukan dengan niat yang benar, akan mendatangkan banyak keberkahan dalam kehidupan pasangan pengantin. Rasulullah SAW bersabda:
“Walimah yang paling diberkahi adalah yang paling sedikit biayanya.” (HR. Ahmad)
Keberkahan dalam walimah bukan hanya datang dari jumlah undangan atau kemewahan hidangan, tetapi juga dari ketulusan niat, doa, dan kebersamaan yang terjalin. Melalui walimah, keluarga dan kerabat yang hadir saling mendoakan, dan doa tersebut akan menjadi sumber keberkahan yang lebih besar bagi pasangan pengantin.
Pentingnya keberkahan dalam pernikahan dapat terlihat dalam doa yang diajarkan Rasulullah SAW:
“Ya Allah, berkahilah mereka, dan berkahilah apa yang Engkau berikan kepada mereka.” (HR. Bukhari)
5. Menghindari Pemborosan dan Berlebihan dalam Walimah
Pernikahan yang dilangsungkan dalam kesederhanaan dapat menjadi sarana untuk menumbuhkan rasa syukur kepada Allah, serta menghindari perilaku boros yang dapat merugikan di masa depan. Dalam Islam, pemborosan adalah hal yang tercela. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan janganlah kamu berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)
Pernikahan adalah awal dari kehidupan baru, dan walimah hanyalah sarana untuk merayakan kebahagiaan tersebut. Dalam menyelenggarakan walimah, yang terpenting adalah menjaga niat dan fokus pada keberkahan, bukan pada penampilan atau kemewahan yang hanya akan menambah beban hidup.
Walimah dalam Islam seharusnya tidak diukur dari kemewahan, tetapi dari kesederhanaan yang penuh dengan makna dan keberkahan. Walimah yang sesuai syariat menekankan pada niat yang tulus untuk bersyukur, berbagi kebahagiaan, dan mendoakan pasangan agar diberikan keberkahan dalam pernikahan mereka. Kesederhanaan dalam walimah justru dapat memperkuat hubungan antar keluarga dan teman, serta menjadi langkah awal yang penuh berkah bagi kehidupan baru pasangan pengantin.
Dengan mengikuti panduan syariat, walimah akan menjadi acara yang penuh dengan kebaikan dan keberkahan, yang insya Allah akan membawa manfaat bagi semua pihak yang terlibat.
Semoga artikel ini memberi pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana menyelenggarakan walimah sesuai dengan syariat Islam. Jika kalian punya pengalaman melihat atau mendatangi pernikahan yang sesuai dengan syariat Islam ceritakan di kolom komentar ya!