
Pernikahan adalah salah satu momen penting dalam kehidupan seorang Muslim. Selain merupakan ikatan suci antara dua insan, pernikahan juga menjadi momen yang penuh keberkahan dan hikmah. Dalam Islam, segala hal yang berkaitan dengan pernikahan, termasuk busana yang dikenakan oleh pengantin, haruslah sesuai dengan syariat agar mendapatkan ridha Allah SWT. Salah satu prinsip dasar yang ditekankan dalam ajaran Islam adalah pentingnya menjaga kesucian dan kehormatan, yang salah satunya tercermin dalam cara berpakaian.
Busana pernikahan yang syar’i tidak hanya sekadar menunjukkan keindahan atau status sosial, tetapi juga merupakan simbol dari ketaatan kepada Allah dan upaya untuk menjaga kesucian, baik fisik maupun spiritual. Artikel ini akan membahas prinsip-prinsip dasar busana pernikahan yang sesuai dengan syariat Islam, mengapa busana yang menutup aurat dan sederhana itu sangat penting, serta bagaimana busana yang syar’i menjaga kehormatan bagi pengantin wanita maupun pria.
1. Prinsip Dasar Busana Pernikahan dalam Islam
Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga kehormatan dan kesucian, terutama dalam kehidupan berumah tangga. Salah satu cara untuk menjaga kesucian ini adalah dengan memilih busana yang sesuai dengan tuntunan syariat. Beberapa prinsip dasar busana pernikahan syar’i yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Menutup Aurat dengan Sempurna
Busana pernikahan yang syar’i harus menutup aurat dengan sempurna. Bagi pengantin perempuan, ini berarti pakaian yang dikenakan harus menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Hal ini merujuk pada perintah Allah dalam Al-Qur’an:
“Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman, agar mereka menahan pandangannya, menjaga kemaluannya, dan tidak menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak darinya.” (QS. An-Nur: 31)
Sementara itu, pengantin pria juga harus mengenakan pakaian yang sopan, menutup aurat dengan benar (antara pusar hingga lutut), dan menghindari pakaian yang terlalu ketat atau transparan.
b. Kesederhanaan dalam Berpakaian
Islam sangat mengajarkan umatnya untuk hidup sederhana, termasuk dalam hal berpakaian. Busana pernikahan yang syar’i tidak perlu berlebihan, apalagi jika itu hanya untuk memamerkan kekayaan atau status sosial. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya, yang paling utama adalah yang paling sederhana.” (HR. Bukhari)
Dalam konteks pernikahan, kesederhanaan dalam berpakaian bukan hanya menunjukkan ketaatan kepada Allah, tetapi juga menghindari sifat riya (pamer) yang bisa merusak niat ibadah. Busana yang terlalu mencolok justru bisa mengurangi makna keberkahan dalam pernikahan.
c. Tidak Menyerupai Pakaian Lawan Jenis
Salah satu hal yang sangat diperhatikan dalam Islam adalah perbedaan antara pakaian pria dan wanita. Islam mengajarkan agar setiap orang mengenakan pakaian sesuai dengan jenis kelaminnya. Rasulullah SAW bersabda:
“Allah melaknat orang yang menyerupai wanita bagi laki-laki dan laki-laki bagi wanita.” (HR. Abu Dawud)
Oleh karena itu, busana pengantin yang syar’i harus tetap mempertahankan perbedaan ini dengan jelas, meskipun busana tersebut dirancang agar keduanya tetap tampil anggun dan elegan.
2. Mengapa Busana yang Menutup Aurat dan Sederhana itu Penting dalam Islam?
Busana pernikahan yang sesuai syariat tidak hanya penting untuk menutup aurat, tetapi juga menjadi sarana untuk menjaga kehormatan dan kesucian. Berikut adalah alasan mengapa busana yang menutup aurat dan sederhana sangat penting dalam Islam:
a. Menjaga Diri dari Perbuatan Maksiat
Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga diri dari segala bentuk maksiat, baik yang nampak maupun yang tersembunyi. Busana yang syar’i membantu menghindarkan diri dari godaan dan pandangan negatif. Bagi pengantin wanita, mengenakan busana yang menutup aurat dengan sempurna merupakan bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan pasangan. Selain itu, busana ini juga dapat menghindarkan diri dari pandangan orang yang tidak diinginkan yang dapat merusak kehormatan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan menjaga kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka.” (QS. An-Nur: 30)
Prinsip ini berlaku juga untuk pengantin pria, yang harus mengenakan pakaian yang menjaga aurat dan tidak menunjukkan kesan berlebihan atau sombong.
b. Menciptakan Keberkahan dalam Pernikahan
Busana pernikahan yang syar’i mencerminkan sikap ikhlas dan taat kepada Allah. Ketika pasangan pengantin mengenakan busana yang sesuai dengan syariat, mereka tidak hanya mematuhi aturan agama, tetapi juga membuka jalan bagi keberkahan dalam rumah tangga mereka. Keberkahan ini dapat dirasakan dalam bentuk kebahagiaan, kedamaian, dan keberhasilan dalam membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya amal itu bergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan niat yang tulus, busana yang syar’i menjadi bagian dari upaya untuk meraih ridha Allah dan mendapatkan keberkahan dalam pernikahan.
c. Menunjukkan Rasa Hormat terhadap Pasangan
Busana pernikahan yang syar’i juga menunjukkan rasa hormat dan penghargaan terhadap pasangan. Dengan memilih busana yang sopan dan menutup aurat, pengantin menunjukkan bahwa mereka menghargai kesucian dan kehormatan diri sendiri serta pasangan mereka. Ini adalah bentuk komitmen untuk menjaga kesucian pernikahan dan menjaga hubungan yang penuh kasih sayang dan saling menghormati.
3. Adab Berpakaian dalam Pernikahan Menurut Hadis Rasulullah SAW
Rasulullah SAW memberikan banyak contoh tentang adab berpakaian, baik dalam pernikahan maupun kehidupan sehari-hari. Beberapa hadits penting yang dapat dijadikan pedoman dalam memilih busana pernikahan yang syar’i antara lain:
– Pakaian yang Bersih dan Rapi
Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya kebersihan dalam berpakaian. Beliau bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu baik dan menyukai yang baik, bersih dan menyukai kebersihan.” (HR. Muslim)
Pakaian yang bersih dan rapi mencerminkan kesungguhan dan niat baik dalam pernikahan.
– Pakaian yang Tidak Berlebihan
Rasulullah SAW mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam berpakaian. Dalam suatu hadist, beliau bersabda:
“Barang siapa yang berpakaian dengan pakaian yang sombong dan takabur, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat.” (HR. Bukhari)
Oleh karena itu, busana pernikahan yang sederhana lebih disukai dalam Islam daripada pakaian yang berlebihan atau mencolok.
Busana pernikahan yang syar’i dalam Islam adalah bentuk penghormatan terhadap diri sendiri, pasangan, dan Allah SWT. Dengan memilih busana yang menutup aurat dengan sempurna, sederhana, dan tidak berlebihan, pengantin menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga kesucian, kehormatan, dan keberkahan dalam rumah tangga. Selain itu, busana yang syar’i mencerminkan ketaatan pada syariat Islam dan menjadi sarana untuk mencapai kebahagiaan dalam pernikahan yang penuh berkah.
Penting bagi setiap pasangan untuk selalu mengingat bahwa pernikahan dalam Islam tidak hanya soal penampilan fisik, tetapi juga soal niat dan kesungguhan hati dalam menjalani kehidupan bersama dalam ridha Allah SWT. Kalian lebih suka busana pernikahan yang seperti apa?