7 Cara Memahamkan Orang Tua tentang Pernikahan Syar’i

Pernikahan syari adalah pernikahan yang sesuai dengan ajaran Islam, yang mengedepankan prinsip-prinsip keimanan dan ketaatan kepada Allah. Konsep ini marak akhir-akhir ini yang dilaksanakan oleh pasangan muda. Sedangkan, untuk orang tua kita, pada masanya jarang ada konsep seperti ini. Maka, perlu penyamaan pandangan tentang hal ini agar tidak menyebabkan konflik. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada orang tua tentang pernikahan syari:

1. Memulai dengan Komunikasi yang Baik

Komunikasi adalah kunci dalam memberikan pemahaman kepada orang tua. Mulailah dengan mengajak mereka berdiskusi mengenai pandangan kita tentang pernikahan syari. Sampaikan dengan jelas dan santun mengenai prinsip-prinsip yang ingin diterapkan dalam pernikahan, serta alasan mengapa  memilih untuk mengikuti ajaran Islam dalam menjalankan pernikahan.

Sampaikan kebaikan-kebaikannya, pengharapan keberkahan dalam perjalanan berumahtangga kedepannya. Ketikatepatan konsep pernikahan yang sudah ada sebelumnya, yang beberapa diantaranya ternyata menjurus kepada kesyirikan dan lainnya.

2. Menyediakan Referensi yang Valid

Orang tua mungkin membutuhkan bukti atau referensi yang jelas mengenai pernikahan syar’i. Sediakan literatur, buku, atau video dari ulama yang mereka kenal dan hormati. Dapat juga mengajak mereka untuk mengikuti kajian atau ceramah yang membahas mengenai pernikahan syar’i. Referensi ini akan membantu mereka memahami bahwa pernikahan syar’i bukan hanya sekedar konsep modern, tetapi merupakan ajaran yang sudah ada dalam Islam sejak lama.

Dan dengan menjalankannya akan menjadi nilai pahala, karena pernikahan itu sendiri adalah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ untuk menenteramkan. Seyogyanya hal yang menuju kebaikan totalitas untuk diwarnai dengan kebaikan lainnya yang Allah ridhai.

3. Melibatkan Ulama atau Pihak yang Dihormati

Jika orang tua masih ragu atau kurang memahami, dapat melibatkan ulama atau pihak yang mereka hormati untuk membantu memberikan penjelasan. Seorang ulama atau ustadz yang memiliki pengetahuan agama yang mendalam bisa memberikan penjelasan yang lebih komprehensif dan meyakinkan.

Karena kita sebagai anak, kadang dianggap masih terlalu muda untuk memberikan ilmu baru untuk orang tua. Beberapa orang tua berpikir anak tidak layak untuk menasihati orang tua. Namun, ketika ilmu itu disampaikan oleh ustadz yang mereka hormati baik secara ilmu (karena meskipun lebih muda, seorang ustadz masih lebih dihormati karena ilmunya).

4. Menjelaskan Keuntungan Pernikahan Syar’i

Sampaikan kepada orang tua tentang keuntungan dan manfaat pernikahan syari, baik dari segi agama, psikologis, maupun sosial. Misalnya, pernikahan syari menekankan pada keharmonisan rumah tangga, kepercayaan antara pasangan, dan kehidupan yang lebih terarah sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini bisa membantu orang tua melihat bahwa pernikahan syari adalah pilihan yang baik untuk kehidupan masa depan.

Bahkan biasanya konsep pernikahan syar’i secara finansial membutuhkan biaya yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan konsep pernikahan umumnya. Karena tidak perlu adanya biaya untuk upacara adat yang membutuhkan banyak biaya untuk detil persiapannya.

5. Bersikap Sabar dan Terbuka

setiap hubungan, terutama antara anak dan orang tua, perbedaan pandangan seringkali muncul, terutama dalam hal yang sangat penting seperti pernikahan. Bagi banyak anak yang ingin menjalankan pernikahan sesuai dengan ajaran Islam, atau pernikahan syari, tantangan terbesar mungkin bukan pada pelaksanaannya, tetapi pada upaya untuk meyakinkan orang tua akan pilihan tersebut. Orang tua yang mungkin memiliki pandangan tradisional atau berbeda tentang pernikahan dapat merasa khawatir atau tidak sepenuhnya memahami konsep pernikahan syari.

Memberikan pemahaman kepada orang tua membutuhkan waktu dan kesabaran. Mungkin mereka akan butuh waktu untuk menerima konsep pernikahan syari sepenuhnya. Oleh karena itu, bersikaplah sabar dan terbuka terhadap pandangan mereka. Dengarkan dengan baik kekhawatiran dan pendapat mereka, kemudian tanggapi dengan tenang dan bijaksana.

6. Memberikan Contoh Nyata

Ketika berbicara tentang konsep pernikahan syari, seringkali penjelasan teoretis atau argumen logis saja tidak cukup untuk meyakinkan orang tua. Bagi mereka yang mungkin kurang familiar dengan konsep ini, contoh nyata dari kehidupan sehari-hari seringkali lebih efektif dalam memberikan pemahaman yang mendalam.

Memberikan contoh nyata tentang pasangan yang telah menjalani pernikahan syari dan bagaimana mereka menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis dapat menjadi cara yang sangat ampuh untuk menjelaskan konsep ini. Orang tua cenderung lebih mudah menerima dan memahami sesuatu yang dapat mereka lihat dan rasakan dampaknya secara langsung. Dengan melihat contoh-contoh nyata, mereka dapat melihat bahwa pernikahan syari bukan hanya sekedar teori, tetapi sebuah praktik yang nyata dan bisa membawa kebahagiaan serta keberkahan dalam kehidupan rumah tangga.

Menggunakan pendekatan ini tidak hanya membantu orang tua memahami konsep pernikahan syari, tetapi juga memperkuat keyakinan bahwa pilihan tersebut adalah yang terbaik untuk masa depan anak mereka.

7. Mengutamakan Doa

Dalam menghadapi situasi yang menantang, terutama yang melibatkan perbedaan pandangan dengan orang tua, doa merupakan senjata terkuat yang dimiliki oleh seorang anak. Ketika ingin menjelaskan konsep pernikahan syari kepada orang tua, sering kali tantangan terbesar adalah bagaimana membuat mereka memahami dan menerima dengan hati yang terbuka. Meskipun berbagai usaha dan pendekatan bisa dilakukan, sebagai seorang Muslim, kita percaya bahwa segala sesuatu berada dalam kekuasaan Allah SWT.

Mengutamakan doa adalah langkah pertama dan utama dalam proses ini. Dengan memohon petunjuk dan kemudahan dari Allah, hati orang tua yang mungkin keras atau ragu dapat dilunakkan dan dibuka untuk menerima pemahaman baru. Doa juga memberikan ketenangan dan kekuatan bagi anak, sehingga mereka dapat menjalani proses ini dengan ikhlas dan sabar. Seiring dengan usaha-usaha yang dilakukan, mengutamakan doa adalah cara terbaik untuk menyerahkan hasil akhirnya kepada Allah, yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

Meyakinkan orang tua tentang pernikahan syari memang bisa menjadi tantangan, namun dengan komunikasi yang baik, referensi yang valid, dan pendekatan yang penuh kesabaran, insyaAllah mereka akan mengerti dan mendukung keputusan kita. Yang terpenting adalah selalu menghormati pandangan mereka dan tetap menjaga hubungan yang baik selama proses ini.

Scroll to Top