Model Baju Pernikahan untuk Pengantin Bertubuh Pendek

Sebagai sebuah perhelatan monumental, pernikahan menjadi salah satu peristiwa yang dinantikan dan telah dipersiapkan bahkan konsepnya telah diimpikan jauh-jauh hari. Maka, menjadi sangat wajar ketika calon pengantin begitu mempersiapkan baju pernikahan yang sesuai demi kesesuaian akan konsep yang diselenggarakan tersebut.

Menjadi salah satu yang menjadi pertimbangan matang, pemilihan baju pengantin ini biasanya dilakukan paling tidak 1 bulan sebelum pernikahan diselenggarakan. Bagi calon pengantin dengan tubuh pendek waktu ini memiliki kemungkinan bertambah karena kesulitan yang dihadapi untuk menemukan gaun yang sesuai.

Untuk mudahnya baju pengantin memang baiknya dijahit sendiri untuk menyesuaikan dengan ukuran tubuh dan keinginan baik model maupun warna. Namun, ketika acara pernikahan selesai baju sudah tidak terpakai sehingga mubadzir, maka pilihan menyewa menjadi solusi berikutnya. Nah, berikut referensi model baju pengantin untuk pengantin bertubuh pendek:

1. Model Baju Pengantin A Line

Baju apapun dengan model ini sering menjadi penyelamat dari kesan tertentu, karena bentuknya menyerupai huruf A kesan ramping akan terlihat. Model ini akan melebar pada bagian bawah dan mengerucut kecil pada bagian atas, sehingga kesan tubuh proposional ramping seolah tertampil.

Untuk pemilihan baju akad nikah simple dan sederhana sebenarnya tidak ada pakem harus menggunakan warna putih, semua bergantung dari selera. Termasuk warna gelap yang menampilkan kesan ramping dan tinggi adalah hitam, maroon dan navy yang dapat dipilih menemani hari istimewa.

2. Model Baju Pengantin Empire Waist

Baju ini menggunakan model terusan namun seperti terkesan terpisah dengan aksen bagian atas yang lebih pendek, kemudian pada pinggang terdapat sambungan. Sambungan yang dimaksud adalah rok panjang yang menjulur ke bawah, sambungan dapat juga dibuat sedikit lebih tinggi dari pinggang.

Dengan posisi sambungan berada di atas pinggang mengesankan kaki jenjang sehingga menghadirkan kesan tinggi dan ramping apalagi ditambah menggunakan heels. Pilih bahan rok yang ringan seperti satin karena mudah dibentuk dan mengikuti gerak tubuh sehingga tidak mengesankan penuh saat dipakai.

3. Model Baju Pengantin dengan Bordiran Arah Vertikal

Jika memiliki tubuh pendek jangan sekali-kali menggunakan baju dengan aksen garis horizontal karena akan mengesankan tubuh yang semakin lebar.  Kesan pendek tersebut dapat timbul karena seolah garis tersebut mengelilingi tubuh sehingga semakin menjelaskan bentuk tubuh yang pendek atau lebar.

Maka, gunakan aksen bordiran yang menggunakan garis vertikal lebih menyelamatkan dari kesan pendek, karena garis horizontal mampu mengkamuflase mata. Kamuflase ini bisa terjadi karena pandangan mata otomatis mengikuti alur tegak lurus dari atas ke bawah tanpa memperdulikan bentuk menyamping.

4. Model Baju Pengantin dengan Potongan Asimetris

Pilihan model selanjutnya menggunakan model yang asimetris, seperti aksen bunga diagonal pada bagian rok, atau potongan rok yang berbentuk V. Kesan tidak teratur ini menambah kesan kaki yang lebih jenjang dan semakin manis bila ditambah helaian tile yang ditata natural.

Dengan model yang unik semacam ini, maka baju orang tua pengantin tidak perlu disamakan persis, cukup dicari warna senada. Karena yang penting adalah kedua orang tua menggunakan seragam yang sama, dan di @gaunsyarijogja juga tersedia berbagai warna beskap untuk bapak-bapak.

5. Model Baju Pengantin dengan Bentuk Terusan Tanpa Belt

Ya, meski banyak referensi baju pengantin hijab modern yang menampilkan aksen pemanis seperti ikat pinggang berhias manik-manik jangan terpengaruh. Karena yang mengenakan aksen ini, apalagi ikat pinggang yang berbentuk pita akan memperlihatkan pembagian anggota tubuh, sehingga terlihat kaki yang pendek.

Jadi, pilihlah gaun yang berupa terusan dengan rok yang melebar untuk menutupi bentuk kaki dan warna hijau sage misalnya. Selain sederhana, gaun dengan model ini mudah dipadukan dengan sepatu heels dengan tinggi maksimal 5 cm, lebih dari itu tidak disarankan.

6. Model Baju Pengantin yang Longgar

Menggunakan gaun pengantin yang terlalu ketat sangat tidak disarankan bagi pengantin yang memiliki tubuh pendek karena akan memperjelas bentuk tubuhnya. Selain karena sebab itu aturan Islam juga melarang untuk mempertontonkan tubuh meski hanya sekali di acara penting seperti pernikahan pun.

Maka, pemilihan gaun yang longgar namun tidak terlalu “tenggelam” dapat menjadi alternatif untuk menghindari kesan pendek karena bentuk tubuh tertutup. Jika khawatir model seperti ini terlalu biasa sebagai baju pengantin, balutan manik-manik dan payet tetap akan membuat gaun terkesan mewah.

7. Model Baju Pengantin dengan Sayap

Pernah menjumpai mode baju dengan kesan sayap di sisi kanan dan kiri tangan? Nah, model ini akan membantu menampilkan kesan tinggi. Biasanya gaun dengan model seperti ini, sayap yang menjuntai di belakang punggung dapat dilepas sesuai kebutuhan dari gaun utamanya.

Kebutuhan ini bergantung dari proses adat yang mungkin akan diikuti, pada beberapa momen yang sulit ada kemungkinan sayap dapat dilepas. Namun, jika sesudah akad, pengantin langsung duduk di pelaminan maka tidak perlu dilepas dan sebagai pemanis ketika diabadikan dengan foto.

8. Model Baju Pengantin dengan Outer/Rompi

Outer atau rompi dapat menjadi aksen penyelamat lainnya dari kesan pendek pada tubuh seorang pengantin dan menjadikannya tampak semampai. Outer yang dikenakan dapat berwarna senada tapi dengan bahan yang lebih ringan dan transparan, ditambah aplikasi kecil yang mempercantik gaun.

Demikian beberapa referensi baju pernikahan yang dapat digunakan pengantin bertubuh pendek menutupi kekurangannya dan menambah kepercayaan diri saat pernikahan. Beberapa di antaranya dapat dilihat pada koleksi @gaunsyarijogja, maka menjadi diri sendiri itu penting namun menghargai diri selama dibolehkan pantas dipilih.

Scroll to Top