Pindah dari rumah mertua adalah langkah besar dalam kehidupan berumah tangga. Keputusan ini tidak hanya memengaruhi kondisi fisik, tetapi juga mental dan keuangan. Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu disiapkan untuk memastikan proses pindah berjalan lancar:
1. Diskusikan dengan Pasangan
Langkah pertama sebelum memutuskan untuk pindah adalah berdiskusi dengan pasangan. Pastikan kalian berdua memiliki pandangan yang sama dan siap untuk menjalani kehidupan mandiri. Diskusikan tujuan, anggaran, dan rencana jangka panjang terkait keputusan ini.
Sampaikan alasan mengapa kamu ingin pindah dari rumah mertua dengan cara yang baik dan lembut untuk menghindari kesalahpahaman dengan pasangan. Utarakan juga alasan logis dengan tujuan kebaikan untuk kehidupan rumah tangga kedepannya.
2. Evaluasi Kondisi Keuangan
Kehidupan mandiri membutuhkan kesiapan finansial yang matang. Berikut beberapa aspek keuangan yang perlu diperhatikan:
– Tabungan: Pastikan memiliki tabungan yang cukup untuk biaya sewa, uang muka, atau pembelian rumah.
– Pendapatan Stabil: Pastikan pendapatan kalian mencukupi untuk menutupi kebutuhan hidup.
– Anggaran: Buat anggaran yang mencakup kebutuhan pokok seperti sewa, listrik, air, dan makanan.
3. Cari Tempat Tinggal yang Sesuai
Memilih tempat tinggal adalah keputusan penting. Pertimbangkan hal berikut:
– Lokasi: Pilih lokasi yang dekat dengan tempat kerja, sekolah, atau fasilitas umum.
– Jenis Tempat Tinggal: Tentukan apakah kalian ingin menyewa rumah, apartemen, atau membeli properti sendiri.
– Anggaran: Sesuaikan pilihan tempat tinggal dengan kemampuan finansial.
4. Buat Daftar Barang yang Dibutuhkan
Jika kalian pindah ke rumah kosong, pastikan membuat daftar barang yang dibutuhkan, seperti:
– Furnitur dasar: kasur, meja, kursi, lemari.
– Peralatan dapur: kompor, panci, piring.
– Peralatan rumah tangga: alat kebersihan, elektronik.
5. Siapkan Surat dan Dokumen Penting
Pastikan semua dokumen terkait tempat tinggal baru sudah siap, seperti:
– Kontrak sewa atau sertifikat kepemilikan rumah.
– Tagihan yang harus dibayar sebelum pindah.
– Dokumen administrasi lain yang diperlukan.
6. Komunikasikan dengan Keluarga Mertua
Memutuskan untuk pindah dari rumah mertua adalah langkah besar yang membutuhkan pendekatan komunikasi yang bijaksana. Berkomunikasi dengan keluarga mertua secara terbuka dan penuh penghormatan sangat penting untuk menjaga hubungan baik.
Beritahu keluarga mertua tentang keputusan ini dengan cara yang sopan dan penuh penghargaan. Jelaskan alasan kalian pindah agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Berikan pemahaman bahwa keputusan ini bukan berarti memutus hubungan baik dengan mereka.
7. Persiapkan Kebutuhan Emosional
Pindah dari rumah mertua bisa menjadi perubahan besar, terutama jika kalian sudah terbiasa dengan bantuan atau kehadiran mereka. Persiapkan diri untuk menghadapi hal berikut ini:
– Tantangan baru: Kehidupan mandiri bisa jadi lebih menantang.
Saat hidup mandiri, seluruh tanggung jawab rumah tangga berada di tangan kalian sendiri, mulai dari mengurus rumah tangga, keuangan, kebutuhan harian seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah dan semisalnya.
Hidup mandiri juga bisa meningkatkan tekanan dalam hubungan pasangan karena tanggung jawab dan tantangan baru. Misalnya, perbedaan pendapat tentang pengelolaan keuangan atau pembagian tugas rumah tangga.
– Kehilangan kebiasaan: Adaptasi dengan lingkungan baru tanpa kehadiran keluarga besar.
Tinggal bersama mertua sering kali berarti mendapatkan dukungan langsung, baik secara emosional maupun praktis, seperti bantuan mengasuh anak atau memasak. Setelah pindah, kalian harus belajar mandiri tanpa dukungan tersebut.
Hidup mandiri berarti menyesuaikan diri dengan lingkungan, rutinitas, dan gaya hidup yang baru. Hal ini bisa jadi menantang, terutama jika kalian terbiasa dengan kenyamanan tinggal bersama mertua, karena meskipun terkesan “bebas”, namun bagi yang tidak terbiasa mengatur perabotan rumah tangga misalnya, juga membutuhkan waktu untuk menata dengan baik.
Keluarga besar akan semakin minim untuk mencampuri keputusan yang diambil Anda dan pasangan. Kebebasan ini melegakan, namun juga mengandung konsekuensi. Semua keputusan yang dibuat dalam rumah tangga menjadi tanggung jawab keluarga itu sendiri. Sebab setiap keputusan akan ada risiko yang mengikutinya, maka seberapa jauh pasangan siap untuk menghadapi risiko itu “sendiri” adalah hal yang harus segera disiapkan.
8. Rencanakan Hari Pindahan
Pastikan semua rencana pindahan sudah disiapkan dengan baik:
– Jasa Pindahan: Jika memiliki banyak barang, gunakan jasa pindahan profesional.
– Waktu: Pilih waktu yang tepat agar tidak terburu-buru.
– Koordinasi: Libatkan pasangan dan, jika perlu, keluarga untuk membantu proses pindahan.
9. Bangun Hubungan dengan Tetangga Baru
Setelah pindah, luangkan waktu untuk mengenal tetangga. Kehidupan sosial yang baik dapat membantu kalian merasa lebih nyaman di lingkungan baru.
Karena akan banyak kondisi yang tiba-tiba dapat saja hadir. Misalnya ada anggota keluarga yang sakit, dan butuh bersegera untuk dirujuk ke ahli medis, maka tetangga biasanya menjadi orang pertama yang dimintai bantuan. Bukan keluarga yang mungkin jarak tempat tinggalnya jauh.
10. Persiapkan Rencana Jangka Panjang
Pindah dari rumah mertua adalah awal dari kehidupan baru. Pastikan kalian memiliki rencana jangka panjang, seperti:
– Menabung untuk membeli rumah sendiri.
– Membangun karier yang lebih stabil.
– Merencanakan pendidikan anak, jika ada.
Pindah dari rumah mertua adalah langkah besar yang membutuhkan perencanaan matang. Dengan komunikasi yang baik, persiapan finansial yang cukup, dan kesiapan mental, proses pindah dapat berjalan lancar. Jangan lupa, keputusan ini adalah bagian dari perjalanan hidup berumah tangga yang akan membawa kalian ke tahap berikutnya dalam kehidupan.