<\/figure>\n<\/figure>\n\n\n\n1. Perhatikan Nilai-Nilai Keluarga<\/p>\n\n\n\n
Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga calon pasangan sangat penting untuk diperhatikan. Nilai-nilai ini mencakup cara pandang terhadap kehidupan, agama, pendidikan, serta cara mengelola masalah dalam keluarga. Apakah mereka lebih tradisional atau modern? Bagaimana pandangan mereka terhadap peran anak dalam rumah tangga?<\/p>\n\n\n\n
Dalam taaruf, Anda bisa menanyakan langsung kepada calon pasangan atau melalui pihak ketiga tentang bagaimana nilai-nilai ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mertua yang memiliki nilai-nilai keluarga yang selaras dengan Anda akan lebih mudah diajak berkomunikasi dan mendukung perjalanan rumah tangga Anda.<\/p>\n\n\n\n
2. Lihat Bagaimana Mereka Memperlakukan Anak<\/p>\n\n\n\n
Cara calon mertua memperlakukan anaknya sering kali mencerminkan sikap mereka terhadap menantu nanti. Jika calon mertua memperlakukan anak mereka dengan hormat, perhatian, dan kasih sayang, besar kemungkinan mereka akan memperlakukan menantu dengan cara yang sama. Sebaliknya, jika terlihat ada sikap dominan atau terlalu mengatur, Anda perlu mempertimbangkan bagaimana sikap ini akan memengaruhi dinamika rumah tangga Anda.<\/p>\n\n\n\n
Anda bisa memperhatikan ini saat pertemuan keluarga atau dari cerita calon pasangan mengenai kesehariannya bersama orang tua. Cara calon mertua mendukung atau mengarahkan anaknya dalam membuat keputusan juga bisa menjadi petunjuk bagaimana mereka akan bersikap dalam hubungan dengan menantu nanti.<\/p>\n\n\n\n
3. Kenali Keterbukaan dan Keinginan untuk Beradaptasi<\/p>\n\n\n\n
Pernikahan sering kali membawa perubahan besar dalam kehidupan seseorang, termasuk dalam hubungan keluarga. Idealnya, calon mertua yang baik adalah mereka yang terbuka terhadap perubahan dan mampu beradaptasi dengan situasi baru. Mereka mungkin harus beradaptasi dengan kehadiran menantu yang memiliki cara pandang atau budaya yang berbeda, dan keterbukaan ini penting untuk menciptakan hubungan yang harmonis.<\/p>\n\n\n\n
Dalam taaruf, ajukan pertanyaan-pertanyaan kepada calon pasangan mengenai bagaimana orang tuanya menyikapi perubahan, misalnya ketika ada anggota keluarga baru atau menghadapi tantangan hidup. Apakah mereka bersikap fleksibel atau cenderung kaku dalam menanggapi perbedaan?<\/p>\n\n\n\n
4. Perhatikan Komunikasi dalam Keluarga<\/p>\n\n\n\n
Cara keluarga calon pasangan berkomunikasi satu sama lain juga memberikan gambaran penting mengenai dinamika keluarga tersebut. Apakah komunikasi mereka terbuka, jujur, dan penuh rasa hormat? Atau sebaliknya, apakah ada kecenderungan untuk menghindari masalah atau berkomunikasi dengan cara yang kurang sehat? Mertua yang memiliki keterampilan komunikasi yang baik akan lebih mudah diajak berdiskusi dan menyelesaikan masalah yang mungkin muncul di kemudian hari.<\/p>\n\n\n\n
Anda bisa mengetahui hal ini melalui cerita dari calon pasangan tentang bagaimana keluarganya menyelesaikan konflik atau dari interaksi yang terlihat selama pertemuan keluarga.<\/p>\n\n\n\n
5. Nilai Kemandirian dan Peran dalam Rumah Tangga<\/p>\n\n\n\n
Calon mertua yang baik biasanya akan memahami batasan peran mereka dalam kehidupan rumah tangga anaknya yang sudah menikah. Kemandirian mereka dalam mengurus kehidupan pribadi akan mempengaruhi sejauh mana mereka terlibat atau campur tangan dalam kehidupan anak dan menantu mereka. Mertua yang mandiri secara emosional dan tidak bergantung sepenuhnya pada anak akan lebih memungkinkan bagi pasangan muda untuk mengatur kehidupan mereka sendiri tanpa tekanan berlebihan.<\/p>\n\n\n\n
Saat taaruf, coba pahami bagaimana peran calon mertua dalam kehidupan anak-anak mereka yang sudah menikah, jika ada. Apakah mereka memberi ruang bagi anak-anak untuk membuat keputusan sendiri atau cenderung mengatur kehidupan mereka?<\/p>\n\n\n\n
6. Tanyakan Pandangan Calon Mertua tentang Pernikahan<\/p>\n\n\n\n
Penting juga untuk mengetahui bagaimana pandangan calon mertua tentang pernikahan dan peran mereka dalam hubungan anak-anaknya setelah menikah. Apakah mereka merasa perlu terlibat secara aktif atau lebih memilih untuk membiarkan pasangan baru menjalani kehidupan mereka sendiri? Pandangan ini dapat memberikan petunjuk tentang sejauh mana mereka akan terlibat dalam kehidupan rumah tangga Anda.<\/p>\n\n\n\n
Anda bisa menanyakan hal ini kepada calon pasangan, atau bahkan secara langsung kepada calon mertua saat proses taaruf berlangsung. Diskusi yang terbuka tentang harapan dan batasan peran masing-masing bisa mencegah potensi konflik di masa depan.<\/p>\n\n\n\n
7. Perhatikan Sikap Mereka terhadap Anda<\/p>\n\n\n\n
Interaksi awal dengan calon mertua juga bisa menjadi indikator penting. Sikap yang ramah, penuh perhatian, dan menghormati Anda sebagai individu menunjukkan bahwa mereka siap menerima Anda sebagai bagian dari keluarga. Sebaliknya, jika ada sikap dingin atau terlalu menghakimi, ini bisa menjadi tanda bahwa hubungan yang harmonis mungkin membutuhkan usaha lebih.<\/p>\n\n\n\n
Perhatikan bagaimana mereka menyambut Anda selama proses taaruf. Apakah mereka terbuka untuk mengenal Anda lebih jauh, atau sebaliknya, apakah mereka cenderung menjauh atau menutup diri?<\/p>\n\n\n\n
8. Konsultasi dengan Orang Berpengalaman<\/p>\n\n\n\n
Jika ada keraguan atau pertanyaan yang sulit dijawab, berkonsultasilah dengan orang-orang yang lebih berpengalaman, seperti ulama, orang tua, atau teman yang sudah menikah. Mereka bisa memberikan perspektif yang lebih luas tentang hubungan dengan mertua dan memberi masukan berdasarkan pengalaman mereka.<\/p>\n\n\n\n
Menilik calon mertua saat taaruf adalah langkah penting dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan bahagia. Memahami karakter calon mertua, cara pandang mereka terhadap pernikahan, serta peran mereka dalam kehidupan anak-anaknya akan membantu menciptakan hubungan yang lebih baik dan mendukung perjalanan rumah tangga Anda. Dengan pendekatan yang hati-hati dan penuh pertimbangan, Anda dapat membangun hubungan yang positif dengan mertua dan menghindari potensi konflik di masa depan.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"
Proses taaruf dalam Islam bukan hanya soal mengenal calon pasangan, tetapi juga memahami latar belakang keluarga yang akan menjadi bagian dari hidup setelah pernikahan, termasuk calon mertua. Mertua, sebagai orang tua dari pasangan, akan memiliki peran penting dalam kehidupan rumah tangga yang akan dibina. Oleh karena itu, penting untuk jeli menilik karakter calon mertua agar […]<\/p>\n","protected":false},"author":678,"featured_media":0,"comment_status":"closed","ping_status":"","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"site-sidebar-layout":"default","site-content-layout":"","ast-site-content-layout":"default","site-content-style":"default","site-sidebar-style":"default","ast-global-header-display":"","ast-banner-title-visibility":"","ast-main-header-display":"","ast-hfb-above-header-display":"","ast-hfb-below-header-display":"","ast-hfb-mobile-header-display":"","site-post-title":"","ast-breadcrumbs-content":"","ast-featured-img":"","footer-sml-layout":"","theme-transparent-header-meta":"","adv-header-id-meta":"","stick-header-meta":"","header-above-stick-meta":"","header-main-stick-meta":"","header-below-stick-meta":"","astra-migrate-meta-layouts":"set","ast-page-background-enabled":"default","ast-page-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-4)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-opacity":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-opacity":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-opacity":"","overlay-gradient":""}},"ast-content-background-meta":{"desktop":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-opacity":"","overlay-gradient":""},"tablet":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-opacity":"","overlay-gradient":""},"mobile":{"background-color":"var(--ast-global-color-5)","background-image":"","background-repeat":"repeat","background-position":"center center","background-size":"auto","background-attachment":"scroll","background-type":"","background-media":"","overlay-type":"","overlay-color":"","overlay-opacity":"","overlay-gradient":""}},"jetpack_post_was_ever_published":false,"_jetpack_newsletter_access":"","_jetpack_dont_email_post_to_subs":false,"_jetpack_newsletter_tier_id":0,"_jetpack_memberships_contains_paywalled_content":false,"_jetpack_memberships_contains_paid_content":false,"footnotes":""},"categories":[1],"tags":[],"class_list":["post-1798","post","type-post","status-publish","format-standard","hentry","category-uncategorized"],"jetpack_sharing_enabled":true,"jetpack_featured_media_url":"","_links":{"self":[{"href":"https:\/\/gaunsyarijogja.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1798","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/gaunsyarijogja.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/gaunsyarijogja.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/gaunsyarijogja.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/678"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/gaunsyarijogja.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=1798"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/gaunsyarijogja.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1798\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":1799,"href":"https:\/\/gaunsyarijogja.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/1798\/revisions\/1799"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/gaunsyarijogja.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=1798"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/gaunsyarijogja.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=1798"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/gaunsyarijogja.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=1798"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}